PG Tjoekir Benarkan Volume Asap yang Dikeluarkan Tinggi

Kepala Tanaman PG Tjoekir, Ir Iskandar, saat memberi sambutan di RAT ke16 KPTR Arta Rosan Tijari
  • Whatsapp

KABAR JOMBANG (kabarjombang.com) – Tingginya volume limbah asap hitam yang keluar dari empat cerobong pabrik gula (PG) Tjoekir, dibanding tahun-tahun sebelumnya, dibenarkan pihak PG setempat.

Menurut Kepala Tanaman PG Tjoekir, Ir Iskandar, hal tersebut terjadi lantaran PG Tjoekir tidak memiliki ampas tebu sebagai bahan bakar pokok pengolahan tebu menjadi gula. Akibatnya, PG Tjoekir mendatangkan ampas tebu dari beberapa PG lain.

Baca Juga

“Soal kuantitas dan kualitas ampas tebu, bisa dicek di PG,” kata Ir Iskandar, usai acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-16 Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) Arta Rosan Tijari, Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Rabu (9/9/2015).

Dikatakannya, ampas tebu yang bakal menjadi bahan bakar juga memiliki kadar sabut dan sabut persen tebu. “Jika kualifikasi keduanya ini rendah, maka tidak menutup kemungkinan asap yang dihasilkan akan banyak,” katanya.

PG Tjoekir pada tahun 2015, lanjutnya, mengoptimalkan mesin produksi gula berbahan bakar ampas tebu. Hal tersebut guna efisiensi biaya sebab menghemat energi bahan bakar minyak (BBM).

Dijelaskannya, ampas tebu merupakan bahan bakar alami. Jika PG bisa menghasilkan ampas, berarti PG itu efisien. Ampasnya bisa digunakan untuk menggerakkan mesin tanpa harus menggunakan BBM atau batubara.

Sebelumnya, sebagian warga desa Cukir dan Jatirejo mengeluhkan limbah asap hitam yang keluar dari empat cerobong PG Tjoekir, yang kapasitas atau volumenya lebih tinggi ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Kebanyakan mereka berkeinginan agar PG Tjoekir lebih memperhatikan dan segera menanggulangi dampak tersebut. (rief)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait