Perjalanan Atik, Produsen Jamu Tradisional “Omah Kentjoer” Jombang

Atik Sulistio Utami, produsen jamu tradisional "Omah Kentjoer" asal Jombang. (FOTO: RIEF)
  • Whatsapp

JOMBANG, (kabarjombang.com) – Bagi Atik Sulistio Utami (38), menjadi pengusaha jamu tradisional tidak terpikirkan sebelumnya. Apalagi di era modern yang serba digital seperti saat ini, menjadi pengusaha jamu tradisional, tentu harus mampu bersaing dengan seabrek produsen jamu dalam kemasan modern.

Namun, tekadnya untuk mengembalikan gaya hidup sehat tanpa bahan kimia begitu kuat dan melekat, hingga perempuan kelahiran Jombang tahun 1978 silam ini, memberanikan diri memilih jalan membuka industri rumahan jamu tradisional pada awal 2014 lalu.

Baca Juga

Bermodal pengetahuan warisan yang ditularkan turun-temurun dari sang nenek, ia mengawali membuat jamu diantaranya Beras Kencur, Kunir Sinom, Temulawak, Sirih Kunci, dan Pokak, hanya untuk dikonsumsi sendiri. Disamping itu, jamu racikannya juga menjadi sajian khas untuk tamu, kerabat, dan tetangga yang berkunjung ke rumahnya.

“Saat itu, usai mencicipi jamu racikan saya, sambutannya bagus. Malah beberapa dari mereka ada yang memesan untuk dibuatkan. Semacam kethok-tular,” katanya saat ditemui di rumah produksi jamu tradisionalnya di Jl Brigjend Katamso No 3 Jombang, Kamis (28/1/2016).

Pelan tapi pasti, pesanan jamunya kian hari semakin bertambah. Potensi dan peluang ini yang mengetuk niat Atik –begitu dia biasa disapa- untuk bergelut lebih serius di bidang kesehatan, dalam hal ini jamu tradisional. Dengan dibantu sang suami, lima produk jamu tradisional racikannya mulai dikemas secara apik, dan diberi label “Omah Kentjoer”. “Itung-itung, menambah pendapatan keluarga,” katanya.

Kemudian, kelima produknya tersebut mendapatkan izin edar berupa Produk Industri Rumah Tangga (P-IRT) dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang. Dan saat ini, lanjut Atik, produknya masih menunggu proses pemberian label Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Kami menyediakan kemasan botol 600 ml dan 1000 ml untuk masing-masing produk jamu. Kesemuanya dari bahan rempah-rempah, tanpa campuran apapun. Kedepan, kami akan menyediakan kemasan gelas,” katanya.

Untuk bahan bakunya, lanjut Atik, didapat dari penyedia rempah-rempah langganannya. “Itupun bahan bakunya pilihan. Kami berkomitmen mengedepankan kualitas dan kemurnian, karena tidak akan menghilangkan khasiat dari jamu tersebut,” lanjut Atik.

Namun, konsekwensi dari tidak dicampuri bahan pengawet, produk jamunya tidak bisa dibawa ke luar kota yang jauh dari Jombang. “Karena tanpa bahan pengawet, wajar jika jamu tersebut tidak bertahan lama. Bisa tahan seminggu, itupun diletakkan di lemari pendingin,” papar perempuan yang pernah menyabet juara II Lomba Jamu Gendong yang digelar Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, pada September 2014 lalu di Batu.

Sementara proses pembuatannya, terbilang cukup memakan waktu. Ia mengaku, saat ini dia dibantu empat orang tenaga kerja. “Prosesnya sederhana tapi butuh waktu lama. Karena proses penggilingan yang masih menggunakan blender. Lain cerita, jika kami mempunyai mesin penggiling. Mudah-mudahan kami nanti dibantu pemerintah, karena akan meningkatkan jumlah produksi, dan tenaga kerja,” terangnya.

Soal pemasaran, Atik mengatakan, hingga saat ini sudah ada beberapa stand yang dia dirikan. Diantaranya, rumah produksinya di Jl Brigjend Katamso, Kebonrojo, Jl Kelud, dan di Perumahan Firdaus. Selain itu, dia mengirim pesanan ke beberapa rumah makan di Jombang untuk dijual kembali, serta ke beberapa kegiatan-kegiatan berdasarkan order yang diterimanya.

“Saya masih ingin mengembangkan di daerah tetangga, seperti Kertosono, Mojokerto, dan Kediri,” katanya yang kini usaha jamunya mampu meraup omset sebesar Rp7,5 juta hingga Rp10 juta per bulan ini.

Meski begitu, Atik masih memiliki impian, yakni memiliki lahan yang bisa digunakan untuk studi membuat jamu tradisional bagi siapa saja, termasuk anak-anak. “Harapan saya, bisa menularkan pengetahuan meracik jamu yang diwariskan oleh pendahulu kita. Agar warisan ini tidak hilang tergerus zaman,” katanya berharap. (rief)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait