Ormawa Jombang, Ajak Pemuda Terus Melek Persoalan Negeri

Ketum HMI Jombang Abdul Fatah Yasin. (Ft: Anggraini).
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com- Hari Sumpah Pemuda (HSP) yang selalu diperingati tanggal 28 Oktober ini, Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Jombang, ajak pemuda untuk melek persoalan negeri dan mengingat perjuangan pendahulu.

Menurut Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Jombang, Haris Setyobudi, bahwa peringatan HSP ini para pemuda sudah semakin melek terhadap persoalan tanah air yang dilihat dari beberapa kebijakan pemerintah saat ini.

Baca Juga

Dan, katanya, jika direfleksikan dengan sumpah pemuda kepedulian pemuda terhadap negara ini semakin membaik.

“Kalau saya lihat sekilas, pemuda makin melek sih dengan persoalan tanah air ini, dilihat dari aksi Omnibus Law kemarin. Kalau direfleksikan dengan Sumpah Pemuda jelas bahwasanya kepedulian pemuda terhadap negara ini semakin membaik,” ujar Haris melalui keterangan tertulis kepada KabarJombang.com, Rabu (28/10/2020).

Disamping itu, ia juga memetikkan rasa gelisah dalam melihat kondisi pemuda hari ini. Karena, dengan berkembangnya teknologi saat ini justru membentuk pemuda yang acuh akan persoalan negeri. Dengan melihat banyak pengguna sosmed (sosial media) yang konten-kontennya di luar asas kebermanfaatan.

“Mungkin mentok-mentok bermanfaat paling hanya hiburan dagelan dan lain-lain. Ngegame berjam-jam, diajak mikir ndak kuat. Nah ini berbanding terbalik dengan bonus demografi yang digaung-gaungkan akhir-akhir ini, “jelasnya.

Menurutnya, yang harusnya perubahan besar di tangan pemuda, pemudanya sibuk ngegame dan buat konten-konten yang ndak jelas arahnya ‘hanya ngomong popularitas’ tapi ndak ada isinya.

Ditambahkan Haris bahwa konten-konten yang seharusnya dibuat oleh pemuda saat ini yakni, salah satunya dengan mengarah pada budaya dan potensi desa.

Dikatakan, konten yang lebih kearah budaya contohnya dengan mengekspos kegiatan bersih desa, biasanya banyak kegiatan menarik.

“Menggali potensi desa, dikemas secara menarik lalu di jadikan konten, yang bertujuan menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan desa. Karena, saya yakin hari ini banyak yg ndak tau desanya, kenapa kok namanya itu,” tandasnya.

Hal ini juga selaras dengan pernyataan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jombang, Abdul Fatah Yasin, bahwa peran sekecil apapun pemuda harus tetap bersama-bersama berjuang, khususnya ditengah pandemi Covid-19 ini.

Menurut Fatah, pemuda harus berjuang dalam membantu masyarakat dan pemerintah dalam upaya penanganan pandemi. Salah satunya dengan mematuhi protokol kesehatan agar pandemi segera berakhir.

Dijelaskan, walaupun sama-sama tidak tahu kapan pandemic Covid-19 akan berakhir. Ini merupakan ujian besar untuk bangsa Indonesia

“Apakah dengan pandemi ini kita tetap berikrar untuk bertumpah darah satu, berbangsa satu, berbahasa satu? Maka dari itu kami mengajak untuk tetap satu dalam kondisi dan situasi apapun,” terang Fatah.

Ia menegaskan bahwa pihaknya masih bersumpah untuk betumpah darah satu, tanah air Indonesia. Berbangsa satu, bangsa Indonesia. Dan berbahasa satu, bahasa Indonesia.

“Sumpah pemuda hari ini masih sama dengan sebelumnya. Hanya saja yang membedakan saat ini alam masih menguji kita (bangsa Indonesia) dengan adanya pandemi, sehingga ada keterbatasan dalam setiap peringatan hari besar,” katanya.

Fatah juga mengatakan, bahwa sudah 92 tahun sumpah pemuda selalu menjadi momentum pembacaan ikrar pemuda. Yang bertujuan agar pemuda tetap mengingat sejarah perjuangan bangsa Indonesia, begitupun dengan peringatan HSP hari ini.

Sebagai generasi muda, pihaknya juga mengajak para pemuda untuk tetap berkomitmen dan mengingat sejarah dan jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Karena sumpah pemuda merupakan babak awal kejayaan bangsa Indonesia sebelum proklamasi 1945.

Terakhir, ia menambahkan bahwa dalam setiap generasi pemuda pasti memiliki kondisi, situasi dan tantangan yang berbeda-beda. Sehingga tidak bisa kita samakan dengan pemuda-pemuda pendahulu ataupun yang akan datang.

“Jika 1928 merupakan ikrar jati diri bangsa Indonesia yang sebelumnya itu terpecah belah, 1945 kemerdekaan Indonesia dan membebaskan diri dari penjajah. Sekarang 2020, pemuda diberikan warisan dan amanah untuk menjaga keduanya agar tetap utuh dalam satu kesatuan,”pungkasnya.

 

 

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait