WONOSALAM, (kabarjombang.com) – Suasana Dusun Segunung, Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, pada Sabtu (7/11/2015) malam, tidak seperti biasanya. Sekitar jam 20.00 WIB warga setempat sudah tumplek blek di tanah lapang yang sebelumnya terpasang panggung, umbul-umbul, dan aksesoris kemeriahan lainnya.
Kemeriahan itu rutin digelar warga Segunung setiap tahun. Biasanya dilaksanakan pada bulan Suro (tahun baru Jawa) dan Tahun Baru Islam. Disamping melestarikan tradisi sebagai sarana penghormatan kepada tokoh yang pertama kali babat (membuka) dusun, warga setempat juga berharap agar dusun Segunung senantiasa mendapat rahmat dan ridlo Alloh SWT.
Kepala Dusun Segunung, Giri mengatakan, kegiatan bersih desa tersebut dalam rangka memperingati “Suroan” dan tahun baru Islam 1437 hijriyah. Acara ini juga dimeriahkan kesenian kuda lumping Turonggo Seni Budoyo dari Kecamatan Bareng.
Dalam sambutannya, kegiatan bersih dusun ini merupakan wujud warga melestarikan sebuah tradisi. “Acara ini juga merupakan simbol membersihkan niatan pribadi masing-masing warga dalam menjalankan aktivitas manusia seutuhnya,” kata Giri.
“Selain itu, kegiatan bersih desa ini sebagai ungkapan syukur kepada Alloh SWT. Semoga dusun Segunung semakin maju dibanding tahun-tahun sebelumnya,” lanjutnya.
Pihaknya juga menyampaikan terima kasih atas partisipasi dan kerja keras seluruh warga dusun Segunung dalam mensukseskan kegiatan tersebut. “Kita juga memohon kepada Allah SWT, agar seluruh warga menjadi warga yang baik, makmur, dan sejahtera,” ujarnya.
Sementara Ketua Panitia kegiatan, Supi’i menyampaikan, melalui acara ini akan terbangun semangat gotong royong. Hal itu dibuktikan dengan suksesnya kegiatan ini yang didapat dari swadaya warga. “Dana sebesar Rp 6.560.000 tersebut didapat dari sumbangan semua warga dusun Segunung. Ini bentuk kepedulian semua warga,” katanya sembari menyampaikan ucapan terima kasih.
Kegiatan ini dipungkasi dengan tampilnya seni kuda lumping hingga jam 2 dini hari. (nuri)
