Marak, Keberadaan Pengamen dan Pengemis Dikeluhkan

Ilustrasi
  • Whatsapp

JOMBANG, (kabarjombang.com) – Keberadaan pengamen dan pengemis yang mangkal di trafic light di Kabupaten Jombang, dikeluhkan sejumlah pengguna jalan. Lebih lagi, mereka masih terkategori usia masa sekolah.

Disamping mengancam keselamatannya lantaran mengesampingkan kehati-hatian di jalan, mereka terkesan cukup mengganggu pengguna jalan. Pasalnya, sebagian dari mereka berpenampilan seram.

Baca Juga

“Setiap kali berhenti di lampu bangjo (trafic light,red) selalu ada pengamen dan pengemis yang masih usia remaja,” keluh seorang pengguna jalan.

Dia mengaku miris dengan makin maraknya keberadaan pengamen dan pengemis di Kota Santri ini . “Harusnya mereka masih mengenyam pendidikan. Bukannya tidak mau memberi, tapi bisa saja hal tersebut berbalik menjadi profesi,” sesalnya.

“Malah saya pernah melihat di trafic light Kertosono, ada tulisan peringatan keras agar tidak memberi kepada pengamen dan pengemis,” tandasnya.

Tidak hanya di trafic light, pengamen dan pengemis anak-anak dan remaja banyak dijumpai di Alun-alun Jombang dan kawasan pasar Citra Niaga. Mereka beroperasi siang dan malam hari. “Apalagi saat malam minggu di Alun-alun. Mereka silih berganti mengamen. Ada juga yang meminta-minta. Cukup mengganggu, ” kata Nur kepada KabarJombang.com di Alun-alun.

Kondisi demikian, mereka berharap ada tindakan nyata dan tegas dari Pemkab Jombang atau Dinas Sosial dan Tenaga Kerja. “Kalau dibiarkan saja, kami khawatir, mengamen dan mengemis itu menjadi sebuah profesi bagi mereka,” harapnya.

Ditambahkannya, jika mereka ditindak tegas, seyogyanya Pemkab Jombang dalam hal ini Satpol PP tidak setengah hati. “Disamping sweeping dilakukan tidak musiman. Pemkab Jombang bisa memberikan win-win solution. Setidaknya, mereka harus dijauhkan dari mental meminta-minta,” imbuhnya. (nas)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait