Khofifah: Kader NU Harus Gemar Tulis Sejarah Perjuangan Ulama

Ketum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa saat memberikan sambutan pada pelantikan PC Muslimat NU Jombang, (23/8/2015)
  • Whatsapp

KABAR JOMBANG – Ketua Umum PP Muslimat NU yang juga Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa mengajak kader NU untuk gemar menulis sejarah perjuangan tokoh-tokoh Islam di Nusantara. Ajakan ini, lantaran masih banyak sejarah bangsa ini yang melibatkan ulama NU perlu diluruskan.

“Sejarah kita harus kita tulis sendiri. Mari kader Muslimat NU, Fatayat, Ansor dan IPNU-IPPNU gemar menulis sejarah. Karena kalau orang lain yang menulis, maka mereka tidak memahami ruh perjuangan NU,” ajaknya.

Baca Juga

Ajakan ini diungkapkan Khofifah Indar Parawansa saat memberikan sambutan pada acara Serah Terima dan Pelantikan PC Muslimat NU Jombang periode 2015-2020, di ruang pertemuan Hotel Yusro, Minggu, (23/8/2015). Hj Mundjidah Wahab, yang juga Wakil Bupati Jombang, kembali dilantik menjadi Ketua PC Muslimat NU menggantikan Hj Aisyah Ahmad yang telah habis masa periodenya.

Khofifah menambahkan, sejarah perjuangan ulama NU dalam memperjuangkan kemerdekaan masih banyak yang tidak tercatat. Hal ini diketahui saat pihaknya berdiskusi dengan beberapa sejarawan terkait perjuangan bangsa menyongsong kemerdekaan. “Dalam sejarah, TNI yang tertulis pasukan Hisbullah yang ikut melawan penjajahan di Surabaya itu hanya ada 12 orang,” urai mantan ketua IPPNU Surabaya ini.

Sejarah tersebut harus diluruskan. Karena menurutnya, warga NU tahu bahwa KH Hasyim Asyari menggerakkan dan mengobarkan semangat perjuangan ulama dan santri dari Jawa dan Madura yang tergabung dalam laskar Hisbullah melawan penjajah, sehingga pecahlah perang 10 Nopember. “Jadi kalau kita tidak ada yang menulis sejarah peran kiai NU, maka sejarah itu hanya berhenti di kiai sendiri,” kata Khofifah.

Disamping itu, Khofifah juga meminta Muslmat dan badan otonom NU untuk memformat kembali model syiar atau perjuangan melalui media. Dikatakannya, hari ini seharusnya komunitas NU masuk pada Writing Society. “Ini PR kita bersama, kita punya tabloid, koran, namun oplahnya tidak sebanyak warga NU. Karena minat baca dan menulis warga NU masih jauh dari jumlah jamaahnya,” bebernya yang menyebut bahwa jumlah warga NU sesuai hasil survei mencapai 77 juta orang.

Dalam acara pelantikan itu, tampak hadir Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko, Ketua PCNU Jombang KH Isrofil Amar, serta Pengurus PW Muslimat NU Jawa Timur.

Dalam kesempatan itu, Bupati Nyono mengatakan bahwa Muslimat NU telah banyak membantu Pemkab Jombang dalam memenuhi dan melayani masyarakat. “Harapan saya, Muslimat Jombang terus pro-aktif mencapai komitmen, Jombang Sejahtera untuk Semua, sesuai janji saya, Nyono-Mundjidah saat kampanye pilkada lalu,” ujar Bupati Nyono. (*/rief)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait