Kesehatan

Pembelajaran Daring Rentan Picu Anak Stres, Ini Rekomendasi IDAI

JOMBANG, KabarJombang.com – Wabah Covid-19 memaksakan pelaksanaan pembelajaran dengan cara daring (dalam jaringan) atau online. Ternyata, ini memiliki efek negatif lebih besar ketimbang positifnya.

Menurut Retno Wulandari, dokter spesialis anak Jombang, pembelajaran daring bagi anak bisa berdampak pada perkembangan otak anak. Tergantung dari usia anak dan elastisitas dari plastisitas pada perkembangan sel otak anak yang berbeda-beda.

“Daya perkembangan otak di mana sel-sel otak akan terus berkembang. Seperti halnya 1.000 hari pertama atau sejak dalam kandungan sampai umur 2 tahun, plastisitas anak sedang tinggi. Maka dokter anak menyarankan jangan diberikan gawai,” ujar dr Retno saat ditemui di kliniknya, Kamis (27/8/2020).

Ia juga mengatakan, proses pembelajaran daring banyak orangtua mengeluh capek. Namun jika dibanding antara capeknya mereka mengajar anak di rumah dengan capeknya menunggu anak di RS, tentunya akan lebih berat jika menunggu di RS.

Menurut rekomendasi Ikatan Doketer Anak Indonesia (IDAI), cara mengenali stres pada anak selama pandemi yakni, anak lengket berlebihan pada pengasuh/orangtua, sulit konsentrasi, gangguan tidur, dan lain-lain.

Hal tersebut, kata dr Retno, bisa dicegah dengan cara memberikan perhatian lebih pada anak, lebih banyak mengajak anak bicara, orangtua harus menjadi role model bagi anak, dan lain sebagainya.

Sedangkan rekomendasi perlindungan anak, menurut IDAI, dimulai dari melibatkan lingkungan rumah atau orangtua/keluarga, memberikan aturan pemakaian gawai untuk membatasi penggunaannya, mengatur seting internet agar konten dewasa tidak bisa diakses oleh anak, memberikan pengertian pada anak untuk menjaga kesehatan dan protokol kesehatan.

Selanjutnya, melibatkan pihak sekolah yakni guru/pendidik memberikan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan modifikasi kurikulum yang ada. Agar memudahkan orangtua mendampingi anak belajar di rumah.

Selain itu, melibatkan lingkungan masyarakat, edukasi tokoh masyarakat tentang masalah pada anak di masa pembatasan sosial, termasuk masalah kekerasan, dan penelantaran pada anak.

Leave a Comment
Share
Published by
CW-1