Ilustrasi. (Istimewa).
JOMBANG, KabarJombang.com- Kantuk atau ‘ngantuk’ adalah kondisi ketika seseorang merasa ingin tidur. Kondisi ini biasa terjadi pada malam hari ataupun terkadang di siang hari, sebagai hal yang wajar.
Namun jika rasa kantuk terjadi secara berlebihan hingga mengganggu aktivitas dan menurunkan produktivitas, kondisi ini perlu ditangani.
Rasa kantuk umumnya muncul karena kurang tidur. Meskipun terlihat sederhana, kantuk bisa memicu timbulnya berbagai masalah. Misalnya mengganggu prestasi di sekolah, atau produktivitas di kantor, memengaruhi emosi, dan menyebabkan kecelakaan, baik di jalan raya maupun di lingkungan kerja
Kantuk memang merupakan hal yang wajar. Namun jika terjadi sesuatu secara tidak normal, bisa jadi rasa ‘ngantuk’ tersebut merupakan tanda dari suatu penyakit.
Di antaranya seperti sleep apnea, narkolepsi, insomnia, restless leg syndrome, depresi, gangguan kecemasan, atau diabetes. Artikel ini akan membahas jenis kantuk yang tidak normal,
Gejala Kantuk
Seseorang dikatakan mengalami gejala ‘ngantuk’ yang tidak normal ketika kondisi tersebut berulang dalam waktu yang lama tanpa sebab yang pasti. Rasa kantuk yang tidak normal ini akan disertai dengan gejala lain, seperti respons menjadi lambat, sering lupa, sering tertidur pada situasi yang tidak tepat, dan sulit mengendalikan emosi.
Di samping itu, kantuk yang tidak normal sering menyebabkan:
Kapan harus ke dokter
Rasa kantuk yang tidak normal bisa berbahaya. Oleh karena itu, segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala di atas. Seseorang dapat merasa ‘ngantuk’ secara berlebihan pada siang hari akibat gangguan tidur. Sebaiknya segera hubungi dokter jika merasakan gejala gangguan tidur, seperti:
Selain beberapa gejala di atas, Anda juga dianjurkan untuk segera periksa ke dokter jika rasa kantuk berlebihan ini muncul setelah Anda mengonsumsi obat baru, mengalami overdosis obat, atau mengalami cedera kepala.
Penyebab Kantuk
Kantuk bisa disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya gaya hidup, gangguan mental, penyakiy, serta penggunaan obat-obatan tertentu. Agar lebih jelas, simak penjelasan di bawah ini:
Gaya Hidup
Beberapa gaya hidup yang dapat memicu rasa kantuk pada siang hari adalah:
Gangguan mental
Rasa kantuk juga bisa disebabkan oleh gangguan mental atau emosi. Orang yang mengalami stres gangguan kecemasan, atau depresi dapat merasa ‘ngantuk’ yang berlebihan pada siang hari.
Penyakit
Beberapa penyakit kronis dapat mengganggu kualitas tidur malam, sehingga menyebabkan ‘ngantuk’ di siang hari. Penyakit kronis tersebut antara lain rasa nyeri kronis, misalnya akibat kanker, atau gangguan metabolisme, seperti diabetes atau hipotiroidisme.
Efek samping obat-obatan
Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan rasa ngantuk, contohnya obat antikejang, obat antidepresan, obat antialergi, obat untuk mengatasi hipertensi, obat untuk jantung, atau obat asma.
Gangguan tidur
Rasa kantuk berlebihan yang tidak dikethuai penyebabnya bisa menandakan terjadinya gangguan tidur. Gangguan tersebut berpengaruh pada kualitasi tidur malam, sehingga penderitanya mengantuk berlebihan pada siang hari. Gangguan tidur yang dapat memengaruhi kualitas tidur antara lain sleep apnea, narkolepsi, insomnia, serta restless leg syndrome (RLS).
Diagnosis Kantuk
Sebagai langkah awal pemeriksaan, dokter akan menanyakan kebiasaan tidur, durasi tidur, serta seberapa sering Anda tertidur atau mengantuk pada siangv hari. Pertanyaan itu diajukan untuk mengetahui penyebab kantuk, sehingga dokter dapat menentukan jenis penanganan yang tepat,
Dokter juga dapat meminta Anda untuk membuat catatan kebiasaan tidur selama beberapa hari. Jika rasa ‘ngantu’ yang Anda alami tidak normal, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa:
Penanganan Kantuk
Penanganan kantuk dilakukan dengan mengobati penyebabnya. Sebagai contoh, jika rasa ‘ngantuk’ berlebihan disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, maka dokter menyarankan Anda untuk mengubah kebiasaan hidup tersebut.
Jika Anda kurang tidur saat malam, dokter akan menganjurkan untuk tidur lebih awal. Jika perubahan tersebut tidak dilakukan, Anda dapat menambah waktu tidur pada siang hari selama 30 hingga 60 menit.
Bila rasa kantuk berlebihan disebabkan oleh gangguan mental, dokter akan memberi rujukan pada psikiater untuk penanganan yang sesuai. Jika rasa kantuk terjadi akibat efek samping obat, dokter akan mengganti jenis atau dosis obat.
Pada penderita gangguan tidur, dokter akan melakukan tes pengamatan tidur (polisomnografi) di rumah sakit terlebih dahulu. Bila perlu, dokter akan memberikan obat tidur untuk jangka waktu tertentu.
Cara memperbaiki kualitas tidur
Di samping langkah penanganan di atas, beberapa upaya dapat dilakukan agar kualitas tidur malam lebih maksimal. Dengan begitu, rasa kantuk yang muncul pada siang hari bisa berkurang. Upaya tersebut antara lain:
Komplikasi Kantuk
Rasa ‘ngantuk’ yang berlebihan pada siang hari dapat menurunkan produktifitas kerja atau prestasi di sekolah. Contohnya, terlambat datang ke kantor atau sejkolah karena sulit bangun tidur di pagi hari, tertidur saat melakukan pekerjaan atau mengerjakan tugas di sekolah, serta terlambat menghadiri acara-acara penting.
Kondisi yang lebih berbahaya terjadi pada penderita hipersomnia yang diharuskan untuk melakukan kegiatan dnegan kewaspadaan tinggi, misalnya menyetir kendaraan atau menjalankan mesin. Kondisi tersebut membuat penderitanya berisiko tinggi mengalami kecelakaan.
Leave a Comment