KABARJOMBANG.COM – Kekecewaan yang dialami petani tebu, bakal dilampiaskan dengan aksi yang bakal digelar pada 24 Agustus 2017 mendatang. Dalam aksinya, mereka mengancam bakal memarkir truk tebu di seluruh pabrik gula yang ada di Indonesia.
Tak hanya itu, petani yang tergabung dalam Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) ini, nantinya juga akan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran di Jakarata.
Sikap ini seperti yang dirilis Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI).
“DPN APTRI, telah menggelar rapat bersama pengurus DPD dan DPC APTRI se-Indonesia. Disitu disepakati untuk persiapan dan finalisasi unjukrasa ke Jakarta nanti,” ujar Soemitro Samadikoen, Ketua APTRI dan M Nur Khabsyin, Sekjen APTRI, Minggu (20/8/2017).
Dalam aksinya, mereka akan menuntut beberapa kekecewaan yang selama ini dialami oleh petani tebu. Seperti, soal kebijakan pemerintah agar berpihak kepada petani tebu dan pergulaan nasional. Serta tuntutan agar gula tani dibeli 11 ribu per kilogram, stop impor gula, stop gula impor beredar di pasaran, stop rembesan gula rafinasi.
Tak hanya itu, mereka juga akan menagih janji kompensasi dari impor yaitu jaminan rendemen 8,5% pada tahun 2016, kompensasi rendemen rendah tahun 2017, dan revitalisasi pabrik gula. Serta soal penutupan pabrik gula sebelum mendirikan pabrik gula baru.
“Ada empat sasaran aksi yang akankami lakukan di Jakarta nantinya. Diantara salah satunya menuju istana negara untuk menemukan solusi atas teraniayanya petani tebu,” terangnya.
Sebab, meski sebelumnya sudah berupaya dengan jalan diplomasi menyampaikan aspirasi, keluhan, jeritan, dan permasalahan petani tebu kepada pengambil kebijakan di Jakarta. Namun demikian, hingga saat belum ada hasil yang diharapkan.
“Kita akan datang dengan 5000 massa. Disana nanti kita akan minta perubahan kebijakan yang banyak merugikan petani,” pungkasnya. (aan/kj)
