Jenazah Warga Mojodukuh Diduga Terpapar Covid-19 Sempat Ditolak Dimakamkan di Surabaya

Proses pemakaman di TPU bagian utara Dusun Mojodukuh, Desa Mojowangi, Kecamatan Mojowarno Jombang. Tampak petugas medis dilengkapi APD. (Foto: Istimewa)
  • Whatsapp

MOJOWARNO, KabarJombang.com – Kabar meninggalnya salah satu warga Dusun Mojodukuh, Desa Mojowangi, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, di Kota Surabaya lantaran diduga terpapar Covid-19, menghebohkan warga sekitar.

Infomasi yang dihimpun, sempat terjadi penolakan warga sekitar terkait pemakaman jenazah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Kota Surabaya. Sementara sebelum pemakaman, warga Dusun Mojodukuh sempat meminta untuk dimakamkan di bagian utara dusun setempat. Sebab, TPU bagian selatan berdekatan dengan perkampungan yang banyak dihuni lansia.

Baca Juga

Hal ini seperti diceritakan keluarga korban, berinisial TT (49). Dikatakannya, pada Jumat (3/4/2020) sekitar pukul 14.00 WIB, dia mendapat kabar dari keluarga di Surabaya melalui sambungan ponsel, jika EH meninggal dunia diduga akibat terjangkit cirus Corona. Kabar tersebut, lanjutnya, agar diteruskan kepada sang ibu EH.

“Katanya, dimakamkan di Surabaya tidak boleh. Mungkin karena bukan warga Surabaya, ahkirnya dibawa pulang ke Jombang,” kata TT kepada KabarJombang.com, Jumat (3/4/2020) malam.

Dia menuturkan, jika pihak keluarga tidak ada yang tahu jika EH meninggal karena apa. Kemudian warga heboh dengan datangnya ambulans dan petugas medis lengkap menggunakan APD (alat pelindung diri).

“Di situlah, tahu-tahu dapat kabar, jika EH meninggal karena sakit terjangkit virus Corona. Sebetulnya, warga sini (Dusun Mojodukuh) tidak menolak. Tapi meminta tidak dimakamkan dekat kampung,” lanjut TT.

Sementara Ketua RT 6 Dusun Mojodukuh, Sri Santoso membenarkan warganya dibuat resah dengan kejadian tersebut. Dikatakannya, dirinya melihat sendiri adanya tiga ambulans lewat di areanya menuju makam. “Ada tiga ambulans lewat sini, itu tadi yang mengawal dari Surabaya,” katanya, Jumat (3/4/2020) malam.
.
Ditanya sempat dirawat di RS mana di Surabaya, Santoso mengaku tidak tahu. “Iya, saya sempat tanya ke keluarganya, meninggalnya akibat virus Corona. Tapi nggak tahu sempat dirawat di RS mana yang di Surabaya,” kata Santoso.

Dikatakannya, warga Dusun Mojodukuh sebenarnya tidak menolak pemakaman jasad EH, karena memang EH merupakan warga setempat. Hanya saja, lanjut Santoso, warga meminta tidak dimakamkan di bagian selatan, namun makam di bagian utara, lantaran jauh dari perkampungan.

“Lokasi makam di utara tersebut masih makam Dusun Mojodukuh. Dimakamkan sekitar pukul setegah tujuh. Untuk proses pemakaman, warga juga tidak ikut ke sana,” pungkasnya.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait