Hoax Bukan Budaya Masyarakat Jawa

Kapolres Jombang AKBP Fadli Widiyanto. (FOTO: AAN)
  • Whatsapp

KABARJOMBANG.COM – Banyaknya berita hoax (bohong) yang masih tersebar di beberapa media sosial, membuat sejumlah instansi menyerukan pertentangan terhadap peredaran hoax di tanah Jawa.

Seperti deklarasai anti hoax yang dilakukan di Polres Jombang bersama sejumlah Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jombang, Senin (26/3/2018). Tak hanya itu, sejumlah forum seperti Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) serta tokoh di Kabupaten Jombang.

Baca Juga

Menurut Ketua Forum Kerukunan Umar Bergama (FKUB) Jombang, Israfil Amar, menyatakan tiga hal mengapa dirinya mendukung adanya deklarasi gerakan anti hoax tersebut. Salah satunya ialah, hoax bukanlah budaya masyarakat Jawa.

Menurutnya, hoax bertentangan dengan agama manapun. Karena setiap agama, tidak mengajarkan berbohong. “Dan terakhir, yakni akibat yang ditimbulkan hoax adalah memecah-belah bangsa sehingga dapat memperlambat pembangunan,” ujarnya usai menggelar deklarasi anti hoax di Gedung Graha Bhakti Polres Jombang.

Sementara itu, Kapolres Jombang AKBP Fadli Widiyanto mengaku, adanya hoax banyak membuat kegaduhan di masyarakat. Sebab, peredaran hoax memang banyak disebarkan dengan isu-isu yang berkaitan politik, suku, ras dan agama (SARA).

“Sehingga kita harapkan, deklarasi ini juga untuk memberikan dukungan kepada pihak Kepolisian agar menindak tegas para penyebar hoax,” terang mantan Kapolres Tanggerang Selatan ini. (aan/kj)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait