Geram, Warga Hentikan Proyek Jembatan dari Dana Desa yang Dikontraktorkan

Warga terpaksa membuat jembatan darurat yang terbuat dari besi bekas tong dengan material seadanya. Akibat penghentian pekerjaan jembatan yang didanai dari DD. (FOTO: ARI)
  • Whatsapp

KABARJOMBANG.COM – Geram dengan adanya kejanggalan proyek jembatan yang diduga bersumber dari Dana Desa (DD), puluhan warga menghentikan pembangunan proyek jembatan di Dusun/Desa/Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Penghentian pembangunan proyek jembatan berukuran panjang 7 meter dan lebar 4 meter lebih ini, terpaksa dilakukan warga, karena minimnya transparansi yang diberikan pihak Pemerintah Desa (Pemdes) sebagai pemilik proyek dalam proses pembangunan.

Baca Juga

Warga memprotes, tidak adanya papan proyek pembangunan yang terpasang di sekitar lokasi pengerjaan. Bahkan warga menduga, dalam proses pengerjaan, tidak adanya kesamaan dalam Rancangan Anggaran Biaya Pembangunan dalam Musrenbangdes dengan pelaksanaan pengerjaan.

“Warga menghentikan karena merasa tidak ada transparan dalam pembangunan jembatan. Termasuk soal sumber anggaran dan berapa anggaran yang digunakan. Kan seharusnya semua itu ada,” kata Budi Raharjo (57), Ketua Rukun Warga (RW) setempat, Senin (3/9/2018).

Diduga, minimnya sosialisasi pembangunan jembatan yang menggunakan Dana Desa sebesar Rp 105 juta tersebut, juga tak disepakati warga. Pasalnya, bukannya menggunakan sistem pengerjaan swadaya, Pemdes setempat justru menggunakan sistem kontraktor atau pihak ketiga dalam proses pengerjaan jembatan.

“Nah, warga juga kecewa dengan adanya pengerjaan yang justru dilakukan oleh kontraktor. Kenapa tidak warga yang menganggur yang mengerjakan proyek tersebut,” katanya.

Akibat penghentian pekerjaan yang dilakukan warga. Warga justru mengaku tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Akhirnya, warga terpaksa membuat jembatan darurat yang terbuat dari besi bekas tong dengan material seadanya.

“Pengerjaan proyek, sudah dilakukan sejak 2 bulan lalu, yakni awal Agustus 2018. Nah dihentikan warga baru 5 hari lalu. Karena warga kesusahan untuk mendapatkan akses jalan sehingga membuat jembatan darurat ini. Karena jika tidak lewat jembatan ini, warga harus melewati jalan lain dengan lokasi yang jauh yakni 8 kilmeter,” jelas Budi.

Dikonfirmasi hal ini, Kepala Desa Mojowarno, Catur Budi Setyo mengatakan, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan warga, soal adanya kisruh pembangunan jembatan tersebut.

“Insya Allah, teman-teman kita ajak kumpul. Rundingan, bagaimana yang terbaik terkait pembangunan jembatan tersebut. Walaupun sebelumnya sudah kita lakukan pertemuan dengan warga dan menghasilkan beberapa harapan warga yang akan kita akomodir,” katanya. (ari/kj)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait