Gegara Corona, Omzet Tusuk Sate di Sumobito Turun 30 Persen

Pekerja di tempat usaha tusuk sate sedang mengerjakan pembuatan tusuk sate.(jajang sutris)
  • Whatsapp

SUMOBITO, KabarJombang.com–Menjelang Idul Adha tahun ini, pengusaha tusuk sate di Dusun Sedamar, Desa Talun Kidul, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, merasakan pesanan yang tak seramai tahun lalu.

Padahal pada momen Idul Adha atau hari raya Kurban, tusuk sate tak hanya menjadi kebutuhan warung sate, warga biasa pun tak jarang memburu alat untuk menusuk daging dari bahan bambu ini. Khususnya bagi mereka yang memilih memasak daging kurban dengan cara disate.

Baca Juga

Sepinya pesanan tusuk sate sudah dirasakan Heru Subandi (51) sejak beberapa bulan lalu, sejak merebaknya virus corona (Covid-19). Bisnis tusuk sate terimbas, khususnya berkurangnya pesanan dari luar daerah. Pesanan tusuk sate pun tidak seramai tahun lalu.

“Sempat sepi pesanan sejak adanya corona, tapi Alhamdulillah mulai ada peningkatan mendekati hari raya idul adha, meskipun peningkatannya sedikit,” kata Heru Subandi, di tempat usahanya, Rabu (29/7/2020).

Pantauan di lokasi, tampak bapak dua anak itu ikut mengerjakan potongan bambu untuk dijadikan tusuk sate sepanjang sekitar 20 sentimeter bersama tujuh karyawannya.

Heru Subandi yang sudah menekubni bisnis tusuk sate selama sekitar 13 tahun ini mengaku, pesanan tusuk sate tahun ini tidak banyak.

Itu karena adanya larangan kegiatan hajatan pernikahan hingga syukuran di desa-desa sejak beberapa bulan lalu.

Heru Subandi mengaku pesanan tusuk sate menurun hingga 30 persen. Apalagi, jalan-jalan di desa banyak yang ditutup sehingga akses mengangkut bahan baku bambu ke rumahnya juga menjadi kendala tersendiri.

“Sebelum ada korona ramai pesanan. Biasanya saya mengirim ke Surabaya, Sidoarjo bahkan sampai luar pulau,” terangnya.

Kendati demikian, sejak beberapa hari menjelang hari raya kurban ini, permintaan tusuk sate dari wilayah Jombang mulai meningkat. Ia mengaku memproduksi pesanan tusuk sate hingga dua kuintal dalam satu hari.

“Pesanan dari Jombang ada sedikit peningkatan sedikit, kalau dari luar kota maupun luar pulau belum ada,” terangnya.

Sedangkan untuk bahan, dia menggunakan bambu ori yang didatangkan dari Madura dan Pacet Mojokerto. Dan untuk harga tusuk sate, Subandi mematok Rp 12 ribu rupiah per kilogram.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait