Gali Potensi Anak Usia Dini melalui FAS

Salah satu peserta unjuk kebolehan dalam Festival Anak Sholeh (FAS) yang digelar IPNU dan IPPNU Ranting Pagerwojo, Kec. Perak, Kab. Jombang
  • Whatsapp

PERAK (kabarjombang.com) – Potensi anak harus digali sejak usia dini. Hal ini lantas diaplikasikan Ikatan Pelajar Putera Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Ranting Pagerwojo, Kec. Perak, Kabupaten Jombang dengan menggelar Festival Anak Sholeh (FAS) se-Kecamatan Perak, di halaman desa setempat selama 3 hari, Jum’at hingga Minggu (16-18/10/2015).

Festival dalam rangka memperingati tahun baru 1437 Hijriyah ini diikut 50 anak Taman Kanak-Kanak Al Qur’an (TKA), Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dan Ta’limul Qur’an Lil Aulad (TQA) se-Kecamatan Perak. Peserta yang masih berusia belia ini saling unjuk kebolehan dalam lomba Adzan, Pidato, Tartil, Gerak dan Lagu.

Baca Juga

Ketua PC IPPNU Kabupaten Jombang, Aliyah mengatakan,.“Kegiatan FAS ini sebagai ikhtiar IPNU dan IPPNU dalam pendidikan Islam pada anak usia dini,” katanya.

Menurutnya, pendidikan Islam pada anak usia dini kerap dianggap remeh oleh sebagian besar orang. “Ada banyak orang tua yang menganggap pelajaran umum sudah cukup untuk diberikan dan dijadikan bekal bagi anak-anak mereka dalam menjalani kehidupan. Namun, itu merupakan asumsi yang salah,” kata guru Paud Wineha, Diwek ini.

Aliyah mengaku prihatin, kepedulian orang tua terhadap pendidikan Islam bagi anak usia dini masih minim. Padahal, peran orang tua sangat besar dalam membentuk kepribadian seorang anak. “Anak harus diberi arahan yang positif. Dengan memberikan pendidikan agama, akan terbentuk pendidikan berkarakter dan berakhlak mulia. Inilah peran penting orang tua,” papar alumni STKIP Jombang ini.

Menurutnya, pendidikan Islam sejak usia dini sangat penting untuk menyeimbangkan pengetahuan anak. “Kita tidak akan lepas dari perkembangan teknologi. Namun, menjadi sesuatu yang negatif jika kita terlalu terpaku pada teknologi, sehingga hal positif maupun negatif kita terima dengan begitu saja. Pendidikan agama menjadi penyeimbang yang membantu kita dalam menyaring perkembangan teknologi yang ada, memanfaatkan hal yang positif dan mengesampingkan hal negatif dari teknologi tersebut,” lanjut Aliyah.

Ia sangat mengapriesiasi kegiatan ini. Terlebih juga, untuk menyambut Hari Santri Nasional yang ditetapkan pada 22 Oktober. “Ini sebagai bakti kami terhadap para pahlawan. Seperti kita ketahui, tidak ada pertempuran kalau tidak ada resolusi jihad Nahdlatul Ulama,” katanya. (khoirul)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait