Penangkaran ulat kandang milik Mahfud warga asal Desa Sawiji, Kecamatan Jogoroto, Jombang, Sabtu (29/10/2022).
JOGOROTO, Kabarjombang.com – Pria asal Dusun Sawiji, Desa Sawiji, Kecamatan Jogoroto membudidaya ulat kandang sejak 12 tahun hingga harga polar pakan naik mencapai Rp 220 ribu per 50 Kilogram.
Mahfud (50) mengaku telah membudidaya ulat kandang selama 12 tahun lamanya. Dia mengaku saat itu harga antara pakan dan hasil ulat yang ia budidaya masih seimbang.
“Ternak ulat kandang sudah lebih dari 12 tahun, kalau dulu harga pakan bahan dasar imbang, dengan harga ulat,” ujarnya pada Sabtu (29/10/2022).
Lanjut Mahfud, menurutnya harga pakan mulai naik semenjak adanya wabah Covid-19, kenaikan harga pakan naik drastis.
“Naik semenjak Corona, bulan kemarin Rp 180 ribu per 50kg sekarang Rp 220 ribu per 50kg,” jelasnya.
Sementara harga jual ulat hanya Rp 20 ribu saja per kilogramnya, hal ini dikatakan Mahfud tidak imbang antara pakan dan harga jual ulat yang ia Budidaya itu.
“Penjualan hasil ulat kandang ini per kilogramnya hanya dipatok Rp 20 ribu, jadi tidak imbang dengan pakan,” bebernya.
Dikatakan Mahfud, ia memiliki sebanyak 1.000 kotak ulat yang sehari-harinya hanya bisa memanen ulat sebanyak kurang lebih 40 kotak saja.
“Total semua 1000 kotak, untuk panen per hari rata-rata sekitar 40 kotak saja,” pungkasnya.
Leave a Comment