Dua Hari Jenazah Pria Tenggelam di Bendungan Air, Belum Ditemukan

Petugas Basarnas saat melakukan pencarian terhadap jenazah Nugroho yang tenggelam Minggu (14/2/2016) kemarin. (FOTO: ARI)
  • Whatsapp

BARENG, (kabarjombang.com) – Meski tim SAR sudah berupaya menyisir sungai, namun tubuh Nugroho (20) warga Desa Semelo, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, yang tewas tenggelam di Dam Biru (bendungan air), pada Minggu (14/2/2016) kemarin, belum juga ditemukan, Senin (15/2/2016).

Sebelumnya, Nugroho bersama dua temannya yang juga warga Kecamatan Perak, berniat mengunjungi kakeknya, Samad (79), warga Dusun/Desa Bareng, Kecamatan Bareng. Sekitar pukul 12.00 WIB kemarin, dia bersama dengan sekitar lima anak lainnya tengah bermain di lokasi Dam Biru.

Baca Juga

“Memang lokasinya cukup menggoda mata, terlebih jarak antara rumah kakek korban dengan lokasi Dam biru tidak terlalu jauh,” beber Sunaryo, salah satu warga di lokasi kejadian.

Semula korban dengan beberapa temannya yang ikut ke lokasi hanya melihat dari
kejauhan. Namun lama kelamaan korban bersama beberapa temannya memutuskan untuk turun mendekati lokasi Dam yang merupakan bangunan warisan belanda sejak 1951. Tak lama, Nugroho yang belum mengetahui seluk belum kedalaman sungai lantas memutuskan untuk mandi.

Meski beberapa temannya sudah mencoba mengingatkan, namun Nugroho, seolah tak mengindahkan peringatan. Dengan cepat dirinya pun menceburkan diri ke sungai yang memiliki kedalaman sekitar 7 meter dari dasar sungai. Rupanya tak berselang lama, Nugroho kembali muncul ke permukaan dan dengan sekuat tenaga melambai-lambaikan tangan meminta bantuan. “Setelah masuk air sempat muncul lagi meminta tolong teman-temannya, tapi karena takut tidak ada satupun temannya yang berani menolong,” beber Sunaryo.

Sadar akan kedalaman sungai, beberapa temannya tak bisa berbuat banyak, karena mereka takut akan tenggelam seperti Nugroho. Sontak temannya berteriak meminta tolong. Tak lama, sejumlah warga mendatangi lokasi kejadian. “Saat itu tubuh Nugroho sudah hanyut ke dasar sungai,” imbuh salah satu warga.

Warga pun segera menghubungi perangkat desa yang langsung dilanjutkan ke Polsek Bareng dan tim BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang. Tak lama tim SAR dari BPBD Jombang beserta sejumlah relawan tiba di lokasi. Dengan dibantu warga, tim SAR gabungan itu lantas menyisir kedalaman sungai.

Sayangnya, hingga Senin (15/02) tim menyisir sisi-sisi Dam, rupanya upaya pencarian tubuh korban belum juga berhasil. “Protap kita sampai 7 hari melakukan pencarian, jika nantinya upaya mencari tubuh korban belum juga berhasil, maka akan kita lanjutkan besok. Apalagi penerangan di lokasi terbatas . Tentunya, kami juga akan berkoordinasi dengan Basarnas untuk meminta bantuan,” ujar Nur Huda, Kepala BPBD Jombang.

Pihaknya mengaku mengalami kesulitan untuk melakukan pencarian akibat kondisi kedalaman sungai terlalu dalam, disamping karena peralatan terbatas. “Kedalamannya hampir mencapai 7 sampai 8 meter dari dasar sungai, termasuk derasnya air sungai yang mengalir menghalangi proses evakuasi,” beber Nur Huda.

Sebenarnya, lanjut Nur Huda, untuk medan yang seperti ini, proses evakuasinya membutuhkan peralatan menyelam. “Untuk saat ini peralatan kita masih sangat terbatas, pungkasnya.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Bareng AKP Leli Bachtiyar menyatakan sementara belum bisa memberikan keterangan secara detil. Pasalnya menunggu proses evakuasi selesai. “Sementara kita masih melakukan cek TKP (tempat kejadian perkara), nanti saja setelah tubuh korban ditemukan,” katanya. (ari)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait