Demo Emak-emak Terkait Sistem Pembelajaran, Ditanggapi Dewan Pendidikan

Koordinator Bidang Pendukung Penyelenggaraan Pendidikan, Dewan Pendidikan Jombang, Sutaji. (Foto: Anggraini). 
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com- Aksi demonstrasi emak-emak yang tergabun dalam Forosa (Forum Silahturahhim Orangtua Sayang Anak) Jumat (28/8/2020) kemarin, direspon pihak Dewan Pendidikan (DP).

Kordinator Bidang Pendukung Penyelenggaraan Pendidikan Dewan Pendidikan Jombang, Sutaji,  memkalumi tuntutan Forosa  agar Disdikbud segera membuka sekolah tatap muka.

Baca Juga

Dikatakan, pembelajaran daring memang bisa dilakukan selama dua bulan pertama saat awal pandemic. Namun di bulan selanjutnya orangtua sudah kuwalahan.

Sementara itu, Disdikbud membuka tidaknya sekolah tatap muka juga harus disesuaikan dengan aturan Pemerintah Daerah yang masih melarang. Pasalnya, status Kabupaten Jombang belum zona hijau.

“Melihat keinginan orangtua tersebut memang baik, tetapi Disdikbud sendiri jika ingin memasukkan siswa ke sekolah juga harus berhati-hati,” ujar Sutaji melalui sambungan telepon WhatsApp, Jumat (28/8/2020).

Selain itu, lanjutnya, pembelajaran tatap muka juga perlu untuk mendeteksi apakah murid, guru, dan lingkungan sekolah itu benar-benar sehat.

Jika ternyata sudah dilakukan tes kesehatan dan hasilnya negatif semua. Maka sekolah dinyatakan bisa dibuka dan melakukan pembelajaran tatap muka.

“Demo ibu-ibu sudah dipantau  teman-teman anggota DP, untuk kelanjutannya DP akan mengakomodasi dan merapatkan tentang keinginan pendemo. Untuk hasilnya DP rekomkan ke Disdikbud, Pemda, DPRD dan sebagainya,” paparnya.

Namun, keputusan kembali ke Pemerintah Daerah dan Disdikbud. DP hanya mendorong agar lekas muncul keputusan.

“Demikian ini supaya masyarakat tidak menunggu dan cepat mendapatkan respon,” tambahnya.

Menurut Sutaji, dalam mengambil keputusan juga harus mempertimbangkan resikonya dan harus dibuktikan dengan survei.

“Namun saat ini belum terdata siapa saja yang ada di lingkungan sekolah terpapar atau tidaknya. Jadi memang harus dipastikan murid dan guru benar-benar sehat. Hal ini agar tidak menimbulkan klaster baru di lingkungan sekolah,” katanya.

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait