Cerita Ibu-ibu Sosialita di Jombang yang Lebih Suka “Brondong Sihan”

Ibu-ibu sosialita di Jombang yang tergabung dalam kelompok yang bernama Almira, saat mengunjungi Panti Asuhan Al-Hasan di Desa Watugaluh, Kecamatan Diwek. (FOTO: AAN)
  • Whatsapp

KABARJOMBANG.COM – Banyaknya stigma negatif kepada Ibu-ibu Sosialita yang banyak menggemari “Brondong” (sebutan laki-laki muda, red), seperti di kota-kota Metropolitan, tampaknya juga terlihat di lingkup kota kecil seperti Kabupaten Jombang.

Eiits.. Namun sebutan Brondong yang ada di Kota Santri bukanlah brondong yang biasa kita dengar dan lihat dalam cerita-cerita sinetron maupun film yang berkonotasi negatif.

Brondong Sihan, begitu sebutan dan menjadi idola para Mama Muda di Kota Santri ini. Ialah singkatan kegitan sosial yang dilakukan kumpulan ibu-ibu arisan yang mereka juluki dengan kegiatan “Bareng Nongkrong di Panti Asuhan” (Brondong Sihan, red). Kegiatan itu, sengaja mereka lakukan untuk memberikan contoh bahwa kumpulan ibu-ibu yang lazim disebut kaum sosialita, bisa memberikan manfaat kepada masyarakat.

Lilik Purwati (30), salah satu anggota kelompok ibu-ibu yang menamakan diri dengan sebutan Almira ini mengatakan, dalam kelompok yang beranggotakan sembilan orang itu, lebih banyak melakukan kegiatan sosial, ketimbang kegiatan ibu-ibu arisan pada umumnya yang lebih mementingkan kesenangan dalam berkumpul.

Ini menjadi keputusan kelompoknya untuk bisa memberikan hasil positif dalam perkumpulan yang berawal dari kumpulan ibu-ibu pengantar anak sekolah. “Memang kita lebih menonjolkan untuk melakukan kegiatan sosial, daripada hanya sekedar bersenang-senang. Seperti hari ini kita mengunjungi panti asuhan Al-Hasan yang ada di Desa Watugaluh Kecamatan Diwek,” cetusnya, Jumat (10/2/2017).

Dalam kunjungannya ke puluhan anak-anak panti, dirinya memberikan sumbangsih dari hasil patungan ibu-ibu dalam kelompoknya. Meski hanya sekedarnya, namun kegiatan itu diharapkan bisa menjadi inspirasi kepada ibu-ibu arisan lainya. “Setidaknya, kita bisa membantu dari hasil berkumpul dengan kelompok kita,” katanya.

Tak hanya itu, wisata religi juga menjadi kegiatan rutin kelompoknya sebagai referensi iman dan juga kejenuhan dalam hiruk pikuk rumah tangga ibu-ibu di kelompoknya. “Kita juga sering melakukan wisata religi yang ada di Jombang. Jadi tidak hanya ke panti asuhan saja,” pungkasnya.

Meski begitu, penampilan cantik ala mama muda tidak dihilangkan begitu saja dalam kelompoknya. Sebab, penampilan untuk menjadi cantik tetap prioritas. Tak pelak, pembahasan tentang baju yang digunakan saat berkumpul menjadi sebuah kebahagian tersendiri baginya,

“Kalau dandan cantik ya harus mas. Kan wanita harus tampil menawan di depan suami,” cetus Devi Erlina, salah satu anggota lainnya. (aan)

Iklan Bank Jombang 2024
  • Whatsapp

Berita Terkait