Bupati Nyono Sebut Serangan DBD Lebih Bahaya dari Teroris

Bupati Jombang, Nyono Suharli turun langsung melakukan fogging di Desa Plandi, Kecamatan Jombang. (FOTO: ARI)
  • Whatsapp

JOMBANG, (kabarjombang.com) – Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Jombang kian menghawatirkan. Hingga Kamis (21/1/2016), penderita DBD sudah mencapai 115 orang dengan 4 korban meninggal dunia. Situasi ini, membuat Pemkab Jombang khawatir, jumlah penderita DBD akan semakin meningkat.

Kondisi ini membuat Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko menyebut, jika serangan DBD lebih berbahaya daripada serangan teroris.

Baca Juga

“Data dari Dinas Kesehatan yang disampaikan ke saya, anak-anak kita ada 115 yang terserang DBD, dengan jumlah meninggal dunia empat anak. Di tempat-tempat pengajian dan majelis ta’lim kami sampaian bahwa demam berdarah lebih kejam daripada teroris,” kata Nyono, disela-sela kegiatan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Desa Plandi, Kecamatan Jombang, Kamis (21/1/2016).

Bupati Nyono menambahkan, dari jumlah 115 pasien DBD ini, didominasi dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang. “Di RSUD ada 108 pasien, sedangkan sisanya terbagi di RSNU, RS Islam dan RS Muhamadiyah,” rinci Bupati.

Istilah serangan DBD dianggap lebih bahaya dari serangan teroris, Bupati Nyono mengatakan, di tahun 2015 lalu, Kabupaten Jombang menjadi satu dari 15 daerah di Jawa Timur yang menyandang status KLB DBD. Menurutnya, virus dengue tahun lalu menyerang 646 orang dan membunuh 15 warganya.

Tahun 2015 lalu sepanjang bulan Januari, penderita DBD di Kota Santri ini mencapai 156 orang dan juga telah menyebabkan 4 orang meninggal dunia. Jika sepanjang Januari tahun 2016 ini jumlah penderita dua kali lipat yakni menembus 312 orang, artinya lebih banyak jika dibanding Januari 2015, maka dipastikan Kabupaten Jombang akan kembali menyandang status KLB DBD. “Saat ini kita harus mengantisipasi dengan gerakan PSN yang masih efektif,” tandasnya.

Untuk diketahui, gerakan PSN, digalakkan secara serentak di 21 kecamatan dan 306 desa se-Kabupaten Jombang, sejak Kamis (21/1/2016). Dalam kegiatan ini, Bupati Nyono mengajak masyarakat melakukan gerakan 3M plus, yakni menguras, mengubur dan menutup barang bekas yang mampu menjadi sarang nyamuk, serta menggunakan lotion anti nyamuk maupun obat pembunuh nyamuk lainnya. (ari/adv)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait