Bocah TK Tenggelam di Kubangan Bekas Tambang Pasir

Jenazah korban tenggelam saat berada di Puskesmas desa setempat. (FOTO: ARI)
  • Whatsapp

PERAK, (kabarjombang.com) – Kubangan bekas tambang galian C di Kota Santri kembali merenggut korban jiwa. Kali ini yang menjadi korban yakni M Rafli Airlangga. Bocah berusia 7 tahun asal Dusun Ngemplak, Desa Pagerwojo, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang.

Bocah yang masih duduk di bangku sekolah taman kanak-kanak (TK) nol besar tersebut ditemukan telah tidak bernyawa di kubangan berukuran 20 meter x 5 meter di Dusun Sumberagung, desa setempat, pada Rabu (2/3/2016) sekitar pukul 06.00 WIB.

Baca Juga

Kasiman (56), kakek korban mengatakan, cucunya tersebut terakhir kali berada di rumah Selasa (1/3) siang. Sepulang sekolah, Rafli pamit kepada orang tua untuk mandi di galian pasir, yang berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya. “Dia (Rafli) pamit dan pergi sendirian mengendarai sepeda kayuh,” ujar Kasiman saat ditemui di rumah duka kemarin.

Pasca pamit mandi, cerita Kasiman, Rafli langsung menghilang. Merasa panik, orang tua Rafli berusaha mencarinya ke sekitar galian pasir tempat Rafli pamit mandi. Dalam pencarian tersebut juga dibantu oleh warga setempat yang mengetahui jika anak pasangan Suhar dan Melati itu hilang.

Sayangnya, upaya pencarian yang dilakukan hingga malam hari itu tidak membuahkan hasil. Pencarian dilanjutkan hari berikutnya, Rabu (2/3). Beberapa saat melakukan pencarian, warga akhirnya menemukan jasad Rafli dalam kondisi mengambang.

“Diperkirakan, kubangan itu memiliki kedalaman hampir dua meter. Inilah yang membuat Rafli tenggelam,” papar Kasiman.

Sementara Kapolsek Perak, AKP Mudjiono terkait kasus tewas tenggelam ini mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan atas kasus ini. “Korban meninggal akibat tenggelam di lokasi bekas galian manual. Dari pemeriksaan awal Puskesmas Perak, tidak ditemukan tanda penganiayaan di tubuh korban. Namun untuk memastikan, jasad akan saya bawa ke RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Jombang,” terang Mudjiono.

Sekedar diketahui, kasus tenggelam hingga mengakibatkan tewasnya Rafli ini, menambah panjang daftar nyawa terenggut akibat bekas galian yang masih mengangga dan terisi air. Sebelumnya, ada empat murid SDN Sukorejo 1 Perak, yang juga tewas di bekas galian yang masih menganga, pertengahan Desember 2015 lalu.

Badan Lingkungan Hidup (BLH) setempat merilis data per Oktober 2015, ada 65 kubangan bekas tambang. Kubangan menganga itu tersebar di 18 Kecamatan. (ari)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait