Banyak yang Pulang, Sejumlah Santri Pilih Tetap di Asrama

Ghozi, salah satu santri di PPDU.
  • Whatsapp

PETERONGAN, KabarJombang.com – Kala teman se-pesantrennya pulang untuk belajar di rumah, mengikuti anjuran pengurus Ponpes Darul Ulum, Rejoso, Peterongan, Jombang, namun tidak bagi Ghozi. Santri pondok induk ini tetap berada di asramanya.

Bukan tanpa sebab, ia memilih tidak berkumpul dengan keluarganya ditengah deraan virus Corona atau Covid-19 lantaran rumahnya jauh. Dia merupakan santri asal Sampit, Kalimantan Tengah.

Baca Juga

“Temen-temen banyak yang pulang, saya di asrama aja. Karena rumah saya jauh,” ucapnya, Jum’at (26/2/2020).

Untuk pulang ke Kalimantan, dia harus mengeluarkan biaya untuk tiket pesawat yang harganya tak sedikit. Itupun bukan uangnya sendiri, melainkan dari orang tuanya. Selain itu, dia juga khawatir malah bisa terjangkit virus Corona, lantaran berkumpul dengan banyak orang selama perjalanan.

“Tiket ke Kalimantan juga mahal, biasanya Rp 1 juta ke atas, meski kadang juga murah. Tapi takutnya kalau bolak-balik malah kena Corona, kan bahaya. Kasihan orang tua juga yang nyari uang. Mendingan di asrama aja,” tutur santri yang sudah enam tahun mondok di PPDU ini.

Meski tak pulang, dia mengaku tidak sendirian di asrama. Masih ada beberapa teman yang sama dengannya, juga karena rumahnya berada di luar pulau Jawa.

“Di asrama saya, ada empat orang yang nggak pulang. Kalau asrama lain juga ada kayaknya. Tapi kurang tahu berapa orang,” katanya.

Senada dengan Ghozi, Adib Firdaus juga memilih tidak pulang karena rumahnya sama-sama Kalimantan. Namun, rumah Adib ada di Tarakan, Kalimantan Utara. Dia mengaku memilih tidak pulang, juga karena khawatir terjangkit Corona selama di perjalanan.

“Kalau dibilang di rumah, ya enak sih. Cuma biar aman saja. Apalagi sebentar lagi bulan puasa, jadi mau puasa di pondok. Pulangnya sekalian saja kalau sudah tidak ada Corona,” jelasnya.

Untuk makan sehari-hari, beberapa santri yang tetap di asrama ini, harus rela mencari warung yang masih buka di luar Ponpes. Karena semua warung dekat asrama sudah tutup. “Tapi harus izin dulu. Banyak santri pulang jadi yang jual makanan di dekat pondok tutup,” kata Adib.

Sementara salah satu pembina di asrama, Syukron Basuni membenarkan, ada beberapa santri tidak pulang. Meski begitu, dia menegaskan, mereka tetap dijaga dan harus mentaati aturan Ponpes.

“Tidak boleh keluar pondok kalau tidak ada keperluan penting, kecuali izin dulu. Di sini tetap dijaga karena masih ada pembina di setiap asrama,” ungkapnya.

Sebelumnya, beberapa Pondok Pesantren di Jombang memulangkan santrinya untuk sementara waktu, sepertti Ponpes Tebuireng, Tambak Beras dan Darul Ulum. Hal ini dilakukan sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid -19 di kalangan santri.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait