Banyak Permintaan Akibat Virus Corona, Harga Empon-empon di Jombang Melonjak

Salah satu pedagang empon-empon di Pasar Peterongan, Jombang.
  • Whatsapp

PETERONGAN, KabarJombang.com – Permintaan beberapa jenis empon-empon di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, meningkat tajam dalam sepekan terakhir.

Sejumlah pedagang mengaku kuwalahan memenuhi pasokan empon-empon tersebut lantaran kerap diborong konsumen dengan jumlah pembelian yang tak sedikit. Beberapa jenis empon-empon yang banyak diminati pembeli, di antaranya jahe dan kunyit putih.

Baca Juga

Seperti di Pasar Peterongan, Jombang. Beberapa pedagang mengaku mulai kehabisan stok sejumlah empon-empon. Sedangkan distribusi dari pemasok belum juga datang. Di pasar tersebut, stok jahe di beberapa lapak pedagang juga mulai sulit didapat.

Meningkatnya jumlah pembelian empon-empon ini diduga karena rasa kekhawatiran masyarakat terhadap wabah virus corona yang sudah masuk Indonesia. Masyarakat meyakini, empon-empon, seperti jahe mampu menangkal virus covid-19 itu.

Salah satu pedagang empon-empon di pasar Peterongan, Nur Kholifah mengatakan, dalam sepekan terakhir, barang dagangannya laris manis diborong pembeli. Permintaan konsumen paling banyak yakni pada komoditas jahe dan kunyit putih.

“Memang banyak permintaan, utamanya untuk jahe dan kunyit, katanya orang-orang untuk mencegah corona,” ujarnya, Kamis (5/3/2020).

Selain permintaan meningkat, menurut sejumlah pedagang, harga beberapa jenis empon-empon juga mulai merangkak naik. Untuk satu kilogram jahe jenis gajah, kini harganya sudah tembus Rp 40 ribu per kilogram, padahal sebelumnya masih berkisar Rp 35 – 37 ribu. Sedangkan jahe jenis emprit, harganya Rp 44 ribu per kilogram. Sebelumnya, hanya seharga Rp 40 ribu.

“Kalau kunyit putih Rp 10 ribu, temulawak juga Rp 10 ribu. Kencur sudah mahal sejak sebelum corona, dulu sekitar Rp 70-80 ribu per kilogram,” beber Nur Kholifah.

Sementara Ariana, salah satu pembeli mengaku, sengaja membeli jahe dan kunyit dalam jumlah banyak dari biasanya untuk mengantisipasi virus yang dia anggap mengerikan tersebut. Jahe dan kunyit itu rencananya akan dia buat untuk ramuan tradisional atau jamu-jamuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

“Takut corona, makanya untuk jaga-jaga saja, biar tubuh kami sekeluarga kuat dan tahan banting,” pungkasnya.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait