Banjir di Bandar Kedungmulyo Jombang Disebabkan Sedimentasi Lumpur dan Sampah

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawasa (tengah) saat meninjau lokasi banjir di jalan nasional Bandar Kedungmulyo Jombang. KabarJombang.com/Diana Eko/
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawasa (tengah) saat meninjau lokasi banjir di jalan nasional Bandar Kedungmulyo Jombang. KabarJombang.com/Diana Eko/
  • Whatsapp

BANDAR KEDUNGMULYO, KabarJombang.com – Banjir yang merendam enam desa di wilayah Kecamatan Bandar Kedungmulyo Kabupaten Jombang sejak Kamis, 4 Februari 2021 disebabkan adanya sendimentasi lumpur dan sampah.

“Bermula dari titik kali Konto hasil sedimentasi erupsi Gunung Kelud 2014 dan curah hujan tinggi, dari sisi kapasitas sungai Konto dan Besuk aliran dari Kelud bercabang ke Gude tersumbat sampah dan ini jadi penyebabnya,” kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas M Rizal saat meninjau lokasi banjir di Bandar Kedungmulyo Jombang, Sabtu (6/2/2021).

Baca Juga

Menurutnya, BBWS Brantas akan segera melakukan upaya penanganan darurat dengan menutup tanggul yang jebol. Namun Rizal belum bisa memastikan berapa lama pengerjaan tersebut.

“Langkah darurat yang dapat kita ambil dengan penutupan tanggul sepanjang 15 meter diperkuat dengan material yang sudah dipilih. Kita akan berusaha dan sesegera mungkin bisa selesaikan, mungkin dalam waktu beberapa hari,” tandas dia.

Penyebab banjir

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, terdapat beberapa variabel yang menjadi penyebab banjir di Bandar Kedungmulyo Jombang diantaranya banyaknya sampah kiriman yang ada di sungai.

“Ada beberapa variabel yang menyebabkan banjir ini, dari video kemarin saya terima ada sampah yang banyak, dan harus diambil dengan alat berat yang artinya jumlahnya signifikan,” katanya saat meninjau jalan nasional Surabaya-Madiun yang tergenang banjir.

Dikatakan Khofifah pihaknya sedang melakukan penyisiran terhadap relawan yang bergerak untuk menjaga dan merawat sungai yang ada.

“Adanya sumbatan sampah yang dibilang sampah barongan ini yang menghambat, jadi sangat penting kepada elemen masyarakat di masing-masing wilayah dan relawan jogo kali dan relawan lain agar banjir akibat sampah dan membawa material dapat dibersihkan lebih awal,” jelasnya.

Lanjutnya, sehingga diperlukan penguatan kembali untuk pembersihan sungai.

“Kuatkan bersih kali kembali, mencintai sungai agar bersih, sungai yang penuh dengan sampah berakibat air yang meluber bisa diminimalisir,” tambah Khofifah.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait