Awak Media Jadi Guru Jurnalistik Bagi Pelajar dan Santri

Muhamad Mufid yang juga Wartawan NetTV saat memberikan sekolah jurnalistik di SMAN 1 Jombang.
  • Whatsapp

JOMBANG, (kabarjombang.com) – Beberapa media dan para pewarta yang tergabung dalam PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Perwakilan Jombang, mendadak menjadi guru. Bukan guru mata pelajaran sekolah. Tapi, para kuli tinta mengajar dan memberikan materi jurnalistik, diantaranya jurnalistik dasar, teknik menulis, dan juga reportase, di SMA Negeri 1 Jombang, pada Minggu, (29/11/2015).

Sekolah jurnalistik untuk pelajar dan santri ini digelar PWI Jombang di beberapa sekolah di Jombang. Hal itu dilakukan sebagai tindak lanjut dari Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dan Photografi yang dilaksanakan belum lama ini.

Baca Juga

Ketua Pelaksana Jurnalistik Pelajar dan Santri, Muhammad Syafi’ii mengatakan, Sekolah Jurnalistik Pelajar dan Santri ini digelar di empat tempat. Setelah di SMAN 1 Jombang, masih ada tiga sekolah yang akan kita sambangi dalam dua minggu ke depan yakni SMA A Wahid Hasyim Tebuireng, PPBU (Pondok Pesantren Bahrul Ulum) Tambakberas, serta Madrasah Aliyah (MA) Genukwatu, Ngoro.

Ia menjelaskan, di SMAN 1 Jombang dilaksanakan selama dua hari, sebanyak 35 pelajar dari beberapa sekolah menjadi peserta. Para peserta tidak hanya dari SMA Negeri 1 Jombang saja, melainkan juga dari pelajar SMAN 2, MAN, SMKN 3 dan juga ada yang dari beberapa sekolah di sekitar Jombang kota.

“Banyak pelajar yang berminat untuk menekuni dunia tulis menulis, dan ternyata teman-teman (para awak media) juga biasa mengajar atau menjadi guru. Pelatihan di masing-masing sekolah digelar selama dua hari. Sedangkan materi yang diberikan seputar dasar-dasar jurnalistik. Semisal, teknik reportase, teknik menulis, serta video jurnalis, dan juga fotografi. Dari sekolah jurnalistik pertama itu, para pelajar terlihat cukup antusias mengikuti materi,” tandasnya.

Ia menambahkan, jika materi yang diberikan oleh awak media PWI Jombang memang bukan sebatas teori-teori semata. Namun, persentase lebih banyak dititikberatkan pada praktik di lapangan. Semisal untuk materi teknik reportase, dari dua jam tatap muka, sebanyak 60 persennya para peserta diminta melakukan praktik. Termasuk mulai dari menyusun pertanyaan, hingga melakukan wawancara secara langsung dengan narasumber yang sudah ditentukan.

“Dengan demikian, para pelajar sangat antusias mengikuti jurnalistik untuk pelajar dan santri yang diberikan para awak media mulai dari, media online, media cetak, elektronik, jurnalis foto, dan media televisi,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan Jombang, Nanang Ismunanto mengatakan, kegiatan semacam ini sangat positif dan selaku dinas pendidikan sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar PWI tersebut.

“Kegiatan seperti ini sangat positif. Dan saya berharap ada tindaklanjut terhadap kegiatan. Semisal, PWI menggelar lomba karya jurnalistik tingkat pelajar,” pungkasnya. (ari)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait