Pelukis Ekspresikan Karyanya di Hari Pahlawan

Salah satu pelukis sedang melukis sosok Bupati Jombang pertama, yakni Raden Adipati Aria (RAA) Soeroadiningrat, berdampingan dengan sang adik, Raden Jamilun, dalam memperingati Hari Pahlawan di TMP Jombang. (FOTO: AAN)
  • Whatsapp

Ada yang Melukis Sosok Bupati Jombang Pertama

JOMBANG, (kabarjombang.com) – Selain para mahasiswa yang melakukan aksi memperingati Hari Pahlawan dengan membentang bendera sepanjang 80 meter, puluhan pelukis juga tak mau kalah.

Baca Juga

Di tempat yang sama, para pelukis yang tergabung dalam Komunitas Pecinta Lukis (KOPI) Jombang, memperingati Hari Pahlawan dengan cara melukis dan menggelar pameran lukisan di lingkungan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kabupaten Jombang.

Pantauan wartawan di lokasi, sejak pagi, sekitar 20 pelukis datang dengan membawa kanvas dan perlengkapan melukis lainnya. Tampak, ada yang melukis wajah Presiden RI pertama Ir Soekarno, Panglima Besar Jenderal Soedirman, KH Hasyim Asy’ari, dan beberapa pahlawan lainnya.

Namun, ada satu pelukis yang menyajikan karya seni berbeda. Ia terlihat melukis sosok Bupati Jombang pertama, yakni Raden Adipati Aria (RAA) Soeroadiningrat, berdampingan dengan sang adik, Raden Jamilun.

“Kurang lebih selama delapan tahun, agenda melukis di Taman Makam Pahlawan ini dilakukan setiap memperingati Hari Pahlawan. Lukisan nantinya dipajang atau dipamerkan di depan pagar TMP. Boleh juga kalau ada yang beli,” kata Lukman Hakim, salah satu pelukis kepada wartawan.

Ditanya mengapa memilih melukis sosok RAA Soeroadiningrat berdampingan dengan sang adik, Raden Jamilun?, Lukman dengan tegas menjawab, jika dirinya ingin memberikan tambahan wawasan kepada masyarakat, bahwa Jombang pernah memiliki Bupati fenomenal yang juga seorang ulama dan pejuang kemerdekaan.

“Saya rasa banyak yang belum tahu mengenai kisah beliau (RAA Soeroadiningrat) begitu juga adiknya Raden Jamilun. Namun, kakak adik ini memiliki cara pemikiran yang berbeda untuk mengabdi ke masyarakat. Saat itu kisaran tahun 1910-1930,” ujarnya.

Lalu mengapa lukisan RAA Soeroadiningrat telihat lebih besar, dan detail daripada sang adik Raden Jamilun?. Pelukis aliran realis itu menjelaskan, jika lukisan karyanya menceritakan cara pandangan berbeda keduanya. RAA Soeroadiningrat lebih menjalin kerjasama dengan Belanda, dimana sisi manfaatnya untuk kepentingan warga. Sedangkan Raden Jamilun terang-terangan melawan Belanda.

“Intinya mereka sama-sama bertindak untuk kepentingan masyarakat. Namun, Raden Jamilun lebih seperti Raden Said sebelum menjadi Sunan. Ia tak segan merampok pejabat Belanda yang hasilnya dibagikan ke masyarakat,” papar pelukis berambut gondorong itu.

Sedangkan pada saat pemerintahan RAA Soeroadiningrat, ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan Pendopo Kabupaten Jombang dan penanaman pohon beringin di halaman pendapa serta beringin di lokasi Ringin Contong yang kini menjadi icon Jombang.

Model strategi RAA Soeroadiningrat, yakni mendekati Belanda sebagai media penyambung. Sehingga memudahkan agenda tersembunyinya untuk semaksimal mungkin memakmurkan rakyat.

“Dia (RAA Soeroadiningrat) berprinsip mengikuti arus air, tapi jangan sampai terbawa arus. Artinya mengikuti kemauan Belanda namun tetap berjuang dan bekerja untuk rakyat,” pungkasnya. (aan)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait